Senin, 11 November 2019

DINAMIKA REKAYASA GEMPA

DINAMIKA REKAYASA GEMPA

Wilayah Indonesia merupakan wilayah yang paling banyak memiliki tingkat resiko gempa yang tinggi diantara beberapa daerah gempa seluruh dunia. Mengamati dari sejumlah gempa besar yang terjadi di wilayah indonesia ternyata sebagian besar bangunan di negara kita masih belum memenuhi persyaratan bangunan tahan gempa. Menyikapi hal itu mulai dari sekarang jika membangun rumah tentunya kita harus mendesain rumah tersebut supaya tahan terhadap gempa.

1. Pengertian Gempa Bumi
                    Gempa bumi merupakan suatu fenomena alam yang tidak dapat dihindari, tidak dapat diramalkan kapan terjadi dan berapa besarnya, serta akan menimbulkan kerugian baik harta maupun jiwa bagi daerah yang ditimpanya dalam waktu relatif singkat. 
                    Menurut Teori Pelat Tektonik, para ahli geologi mengasumsikan bahwa dunia terdiri dari beberapa lempengan yang mengambang, dimana masing-masing lempengan tersebut bergerak pada arah yang berlainan sehingga tabrakan/tumbukan antara dua atau lebih dari lempengan tersebut tidak dapat dihindari, dimana lempeng yang kuat akan melengkung ke atas, itulah peristiwa terjadinya pegunungan, sedangkan lempeng yang lemah akan terdesak ke bawah atau patah, peristiwa terjadi jurang. Pada peristiwa tabrakan/tumbukan tersebut akan terjadinya gesekan antara dua atau lebih lempengan yang mengakibatkan adanya pelepasan energi yang besar sekali, yang berpengaruh pada daerah-daerah yang lemah pada lempengan tersebut. Bila daerah lemah berada di daerah puncak, akan terjadi letusan gunung api yang diawali dengan adanya gempa vulkanik. Pada daerah di bawah, bila terjadi patahan pada lempengan, akan terjadi peristiwa gempa tektonik.

2. Pembagian Jalur Gempa Bumi Di Dunia 
              Di dunia ini, berdasarkan hasil pencatatan tentang gempa-gempa tektonik yang terjadi, terdapat 3 (tiga) Jalur Gempa Bumi, dimana Indonesia dilalui oleh 2 (dua) jalur tersebut. 
  
a. Jalur Sirkum Pasific ( Circum Pacific Belt ) 
             Antara lain melalui daerah-daerah Chili, Equador, Caribia, Amerika Tengah, Mexico, California, Columbia, Alaska, Jepang, Taiwan, Philipina, Indonesia (Sulawesi Utara, Papua), Selandia Baru, dan negara-negara Polinesia. 

b. Jalur Trans Asia ( Trans Asiatic Belt ) 
            Antara lain melalui daerah-daerah Azores, Mediterania, Maroko, Portugal, Italia, Rumania, Turki, Irak, Iran, Afganistan, Himalaya, Myanmar, Indonesia (Bukit Barisan, Lepas pantai selatan P. Jawa, Kep. Sunda Kecil, Maluku). 

c. Jalur Laut Atlantic ( Mid-Atlantic Oceanic Belt ) 
Antara lain melalui Splitbergen, Iceland dan Atlantik Selatan. 

3.  Pembagian Jalur Gempa Bumi  Di Indonesia 
Indonesia dibagi menjadi 6 Wilayah Gempa, yaitu seperti terlihat pada Gambar 1 :
Gambar 1.  Wilayah Gempa Indonesia Dengan Percepatan Puncak Batuan Dasar
                      Dengan Periode Ulang 500 Tahun Sesuai SNI 03-172-2002

             Gempa rencana ditetapkan mempunyai perioda ulang 500 tahun, agar probabilitas terjadinya terbatas pada 10% selama umur gedung 50 tahun. Akibat pengaruh gempa rencana, struktur gedung secara keseluruhan harus masih berdiri, walaupun sudah berada dalam kondisi di ambang keruntuhan. Pengaruh gempa rencana itu harus dikalikan oleh suatu faktor keutamaan gedung I. Faktor keutamaan ini untuk menyesuaikan periode ulang. Gempa berkaitan dengan penyesuaian umur gedung. Faktor keutamaan ini bergantung pada berbagai kategori gedung dan bangunan yang telah diatur pada SNI 03-1726-2002, Pasal 4.1.2. 
              Mengingat pada kisaran waktu getar alami pendek 0 < T < 0,2 detik terdapat ketidak-pastian, baik dalam karakteristik gerakan tanah maupun dalam tingkat daktilitas strukturnya, Faktor Respons Gempa C menurut Spektrum Respons Gempa Rencana yang ditetapkan dalam Pasal 4.7.4, dalam kisaran waktu getar alami pendek tersebut, nilainya tidak diambil kurang dari nilai maksimumnya untuk jenis tanah yang bersangkutan. Dengan menetapkan percepatan respons maksimum Am sebesar Am = 2,5 Ao dan waktu getar alami sudut Tc sebesar 0,5 detik, 0,6 detik dan 1,0 detik untuk jenis tanah berturut-turut Tanah Keras, Tanah Sedang dan Tanah Lunak, maka dengan memperhatikan Pasal 4.7.4 dan Pasal 4.7.5, Faktor Respons Gempa C ditentukan oleh persamaanpersamaan sebagai berikut :
1. Untuk T < Tc : C = Am
2. Untuk T > Tc :C = T Ar dengan Ar = Am Tc 

Tabel 1 Spektrum Respons Gempa Rencana


Gambar 2  Spektrum Respons Gempa Rencana
4. Pengukuran Kekuatan  Gempa Bumi
              Terdapat 2 (dua) besaran yang biasa dipakai untuk mengukur kekuatan gempa bumi :
1.  Magnitude ( M )
                Yaitu suatu ukuran dari besarnya energi yang dilepaskan oleh Sumber  Gempa 
( hypocenter ). Skala yang biasa dipakai adalah Skala Magnitude dari  Richter.
2.  Intensitas Gempa ( MMI )
Yaitu besar kecilnya getaran permukaan di tempat bangunan berada.
Skala Intensitas dibuat berdasarkan pengamatan manusia terhadap derajat kerusakan yang ditimbulkan oleh gempa terhadap bangunan. Skala Intensitas yang biasa digunakan adalah Skala Intensitas dari Mercalli yang telah dimodifikasi.
Continue Reading...

Minggu, 16 Juni 2019

TUTORIAL APLIKASI MILL 9 TEKNIK MESIN

PENGGUNAAN APLIKASI MILL 9


1. MEMBUAT GARIS HORIZONTAL / VERTIKAL

Pilih CREATE dari MAIN MENU, kemudian klik LINE, selanjutnya plih garis yang akan di buat terlebih dahulu (VERTIKAL / HORIZONTAL).

(Contoh: pilih HORIZONTAL)
Klik sembarang pada bidang yang tersedia, kemudian drag (Tarik garis sejauh yang dibutuhkan). Setelah itu klik sebanyak 2x utntuk menyelesaikan garis (hingga garis berubah warna menjadi hijau). LAKUKAN hal yang sama untuk membuat garis VERTIKAL.

2. MENGGANDAKAN GARIS (PARALEL)

            Kembali ke MAIN MENU (ketik esc ), klik CREATE, pilih LINE, kemudian pilih menu PARALLEL, pilih SIDE / DIST. 

Pada bagian bawah terdapat intruksi PARALLEL LINE DISTANCE, ketik jarak paralel yang dibutuhkan. (contoh 25). Kemudian ENTER, maka garis paralel akan muncul pada jarak tersebut. LAKUKAN hal yang sama untuk garis VERTIKAL.

3. MENGHAPUS / MENGHILANGKAN GARIS BERLEBIH

            Dari gambar di atas terdapat kelebihan garis yang telah di buat. Untuk memperoleh bidang persegi yang sempurna, kita dapat menghilangkan atau menghapus kelibahan garis tersebut.

            Kembali ke MAIN MENU, pilih menu MODIFFY, pilih TRIM. Pada menu tersebut terdapat banyak pilihan perintah yang dapat digunakan untuk menghilangkan kelebihan garis (garis yang tidak dibutuhkan).


Fungsi – fungsi dari menu yang terdapat di TRIM:

Ø  1 ENTITY : untuk menghapus garis berlebih dengan 1 titik (hamper sama dengan menu DELETE)

Ø  2 ENTITIES : untuk menghapus garis berlebih yang terdapat diantara 2 titik bersinggungan yang dipilih. Jika di klik pada bagian dalam, maka garis yang akan terhapus adalaha pada bagian luar dari titik singgung, begitu juga sebaliknya.


Ø  3 ENTITIES: sama dengan 2 entities, akan tetapi pada 3 garis yang bersinggungan (klik dari garis samping, samping kemudian tengah).

Ø  TO POINT : fungsinya untuk menyatukan garis yang terpisah dari bidang yang dibuat, sehingga menjadi suatu kesatuan, mengikuti arah kursornya.


Ø  DEVIDE : untuk menghilangkan garis yang teletak di antara 2 garis. (klik tengah / garis yang akan dihilangkan, samping, samping)

(contoh untuk menghapus garis berlebih dari bidang persegi) pilih 2 ENTITIES, kemudian klik 2 garis (vertical dan horizontal yang bedekatan untuk menghapus kelebihan garis yang berada diantaraa kedua garis tersebut). 


Pada bagian bawah terdapat perintah SELECT THE ENTRY TO TRIM, sehingga kita dapat melakukan penghapusan secara langsung (tanpa mengulangi perintah dai awal).

Baiklah sekian dulu materi dari saya semoga bermanfaat.
SALAM SANTUYY :)

Continue Reading...

Rabu, 20 Februari 2019

tutorial autocad


I. MENENTUKAN SATUAN UKURAN (Milmimeters, Centimeters, Meters, dll) 
    AUTOCAD.
  1. Klik Format
  2. Klik Units
  3. Ubah satuan seperti gambar dibawah ini
  4. Klik OK


II. MENGETAHUI BESARAN SUDUT DALAM PENGAMBARAN DI AUTOCAD




CONTOH: MEMBUAT GAMBAR SEGI EMPAT SEPERTI GAMBAR DIBAWAH



LANGKAH PENGERJAAN:
*    1.  Klik Line ( / )      Klik kiri mouse dan tarik garis sembarang
*    2. ketik @150<270 (untuk arah     )       Enter
*    3.   Ketik @150<0 (untuk arah       )       Enter
*    4.   Ketik @150<90 (untuk arah       )      Enter
*     5. Ketik @150<180 (untuk arah      )      Enter

III. MEMPERBESAR (ZOOM OUT) DAN MENGGESER LAYOUT GAMBAR
*     Klik view      klik Pan      Realtime
*     Klik kiri mouse sambil ditahan         gerakkan kursor kearah yang di inginkan

*     Putar scroll mouse kedepan untuk memperbesar objek gambar
*     Putar scroll mouse kebelakang untuk memperkecil objek gambar
CONTOH MENGGAMBAR KUBUS


LANGKAH PENGERJAAN:
*     Klik Line ( / )      Klik kiri mouse dan tarik garis sembarang
*     Ketik @150<270 (untuk arah     )       Enter
*     Ketik @150<0 (untuk arah       )       Enter
*     Ketik @150<90 (untuk arah       )      Enter
*     Ketik @150<180 (untuk arah      )      Enter
*     Ketik @150<45 (untuk arah      )      Enter
*     Ketik @150<0 (untuk arah       )       Enter
*     Ketik @150<270 (untuk arah     )       Enter
*     Ketik @150<225 (untuk arah     )       Enter
*     Klik line, satuakan garis ke titik temu akhir        Enter


*



Continue Reading...

Minggu, 03 Februari 2019

Pengertian Mesin Frais (MILLING) Serta Cara Pengoprasiannya

MESIN FRAIS 
(MILLING)

Jadi kali ini kita akan membahas tentang mesin frais, tapi sebelum itu kita haru paham tetang permesinan atau ilmu yang mempelajari tentang pengoprasian mesin.
Bagi yang belum mengetahui pemersinan silahkan klik disini untuk lebih jelas.
jika sudah lansung saja  ke pokok materi kita yaitu MESIN FRAIS (MILLING)

A. Pengertian Mesin Frais(Milling)

3.1       Pengertian Mesin Frais

            Mesin frais (milling machine) adalah mesin perkakas yang dalam proses kerja pemotongannya dengan menyayat atau memakan benda kerja menggunakan alat potong bermata banyak yang berputar (multipoint cutter). Pisau frais dipasang pada sumbu atau arbor mesin yang didukung dengan alat pendukung arbor. Pisau tersebut akan terus berputar apabila arbor mesin diputar oleh motor listrik, agar sesuai dengan kebutuhan, gerakan dan banyaknya putaran arbor dapat diatur oleh operator mesin frais (Rasum, 2006).

3.2       Bentuk Pengfraisan

            Mesin frais mempunyai beberapa hasil bentuk yang berbeda, dikarenakan cara pengerjaannya. Berikut ini bentu-bentuk pengfraisan yang bisa dihasilkan oleh mesin frais.

1. Bidang rata datar

2. Bidang rata miring menyudut

3. Bidang siku

4. Bidang sejajar

5. Alur lurus atau melingkar

6. Segi beraturan atau tidak beraturan

7. Pengeboran lubang atau memperbesar lubang

8. Roda gigi lurus, helik, paying, cacing

9. Nok/eksentrik, dll.

Macam macam mesin frais dan pengoprasiannya

B. MESIN FRAIS KHUSUS
                Mesin frais ini memiliki bentuk dan ukuran yang khusus sesuai dengan kebutuhan pengguna

 1. Plano milling machine, mesin frais khusus yang digunakan  untuk  mengerjakan benda – benda yang panjang


2. Turning and milling machine, mesin frais khusus yang digunakan  untuk  membubut dan mengefrais


3.  Hobbing Milling Machine, mesin frais khusus yang digunakan  untuk  mengerjakan roda gigi


C. MESIN FRAIS STANDART

1. MESIN FRAIS HORISONTAL
                Mesin frais type ini memiliki spindle mesin yang sejajar dengan meja mesin

 Fungsi :
  •   Mengefrais rata
  •   Mengefrais alur tunggal
  •   Mengefrais alur sejajar
  •   Mengefrais bertingkat
  •   Membuat roda gigi
2. MESIN FRAIS VERTIKAL
 Mesin frais type ini memiliki spindle mesin yang tegak lurus dengan meja mesin


Fungsi :
  •   Mengefrais alur
  •   Mengefrais alur T
  •   Mengefrais alur ekor burung
  •   Mengefrais bertingkat
  •   Membuat pocket

3. MESIN FRAIS UNIVERSAL
                Mesin frais type ini memiliki meja mesin yang dapat diputar 45o dalam arah horisontal


Fungsi :
  •   Mengefrais alur
  •   Mengefrais alur T
  •   Mengefrais alur ekor burung
  •   Mengefrais bertingkat
  •   Membuat pocket
  •   Membuat roda gigi
  •   Membuat ulir cacing
4. MESIN FRAIS TYPE BED
                Mesin frais type ini memiliki meja mesin yang tetap pada gerak vertikal (tidak dapat  digerakan naik - turun). Untuk menambah kedalaman pemakanan dilakukan dengan cara menurunkan spindle atau kepala mesin


5. MESIN FRAIS TYPE KNEE


Mesin frais type ini memiliki kepala mesin yang tetap pada gerak vertikal (tidak dapat  digerakan naik - turun). Untuk menambah kedalaman pemakanan dilakukan dengan cara menaikkan meja mesin.
Meja mesin ditopang oleh sadel yang dapat digerakkan naik – turun menggunakan mekanisme ulir yang terdapat pada elevating screw

Continue Reading...

MESIN GERINDA DATAR(SURFACE GRINDING) Part 2

MESIN GERINDA DATAR(SURFACE GRINDING)

Untuk kelanjutan materi tentang mesin gerinda di artikel sebelumnya langsung saja dibaca ya :)
Bagi yang belum baca artikel sebelumnya klik disini.
Selamat Membaca :)

MEMBEDAKAN MESIN GERINDA MENURUT CARA OPERASINYA

Berdasarkan cara operasinya, mesin gerinda datar dapat pula dibedakan menjadi mesin gerinda datar manual, mesin gerinda datar semi otomatis, mesin gerinda datar otomatis, dan mesin gerinda datar CNC.

1. Mesin Gerinda Datar Manual  
Pengoperasian mesin gerinda datar ini dilakukan secara manual (dengan tangan). Pada mesin gerinda datar manual, penggerakkan atau pengaturan meja mesin untuk setting dan pemakanan baik dalam arah memanjang maupun arah melintang juga pengaturan posisi spindel roda gerinda dilakukan secara manual.

2. Mesin Gerinda Datar Semi Otomatis  
Pengoperasian mesin gerinda datar jenis ini dilakukan secara semi otomatis. Pada mesin gerinda datar semi otomatis, penggerakan atau pengaturan meja arah memanjang dapat dilakukan secara otomatis, sedangkan penggerakan meja arah melintang dan spindel mesin dilakukan secara manual.

3. Mesin Gerinda Datar Otomatis
Mesin gerinda datar jenis ini pengoperasiannya dapat dilakukan secara otomatis penuh. Pada mesin gerinda datar otomatis ini, penggerakan meja baik arah memanjang maupun arah melintang serta pengaturan posisi spindel roda gerinda dapat dilakukan secara otomatis.
Meskipun demikian, jika diperlukan penggunaan mesin secara tidak otomatis, mesin gerinda datar ini dapat digunakan dengan pengoperasian secara manual.

4. Mesin Gerinda Datar CNC 
Pelayanan dan pengoperasian mesin gerinda datar CNC (Computer Numerical Control)  dapat dilakukan melalui perintah yang berupa kode-kode dan angka yang telah distandarkan.
Pada mesin gerinda datar CNC, pengaturan gerakan meja baik arah memanjang maupun arah melintang juga pengaturan posisi spindel roda gerinda dan besarnya pemakanan semuanya dapat dilakukan secara otomatis melalui pemrogaman pada komputer.
Dibandingkan dengan jenis mesin gerinda datar lainnya, mesin gerinda datar CNC dapat menghasilkan produk penggeerindaan dengan kepresisian dan tingkat kehalusan yang sangat tinggi serta toleransi yang ketat.

Bagian-bagian Utama Mesin Gerinda Datar 
Meskipun memiliki jenis dan ukuran yang berbeda-beda, mesin gerinda datar secara kasar memiki bagian-bagian utama yang sama.

1. Alas (Base) 
Alas memilki konstruksi persegi panjang yang berfungsi untuk mendukung bagian-bagian mesin gerinda. Untuk memberikan fondasi yang kaku, alas juga menopang jalan penuntun (ways) yang memungkinkan benda kerja dapat bergerak bolak-balik ketika dilaksanakan operasi penggerindaan.

2. Kolom 
Kolom atau tiang merupakan komponen yang terletak di bagian atas mesin yang menyokong spindel dan mengendalikan gerakan vertikal dari roda gerinda, yang berarti juga mengatur kedalaman penggerindaan.

3. Sadel (Saddle) 
Sadel merupakan komponen yang dipasang pada jalan penuntun (ways) dari alas mesin gerinda. Sadel merupakan bagian mesin gerinda yang mendukung meja. Gerakan sepanjang jalan penuntun sadel dikendalikan oleh roda tangan pemakanan melintang (crossfeed handwheel).

4. Meja mesin
Meja mesin gerinda yang dapat bergerak bolak-balik dipasang pada jalan penuntun yang berada pada sadel di mana pada meja ini terdapat komponen pemegang benda kerja. Gerakan meja sepanjang jalan penuntun alas dikendalikan oleh roda tangan meja (table handwheel).

5. Blok pembatas (Dogs)  
Cakar pembatas merupakan komponen yang berfungsi untuk mengatur panjang langkah meja atau pembatas langkah gerak bolak-balik meja.

6. Kepala roda gerinda (wheel head) 
Kepala roda gerinda dipasang pada jalan penuntun yang berada pada kolom di mana pada kepala roda gerinda terdapat rumah spindel (spindle housing). Gerakan kepala gerinda sepanjang jalur penuntun pada kolom dikendalikan oleh roda tangan pemakanan roda gerinda (wheel feed handwheel).

7. Roda gerinda 
Roda gerinda merupakan alat potong pada mesin gerinda yang digunakan untuk memotong atau menggerinda benda kerja. Roda gerinda terdiri butiran asah (abrasif) dan bahan perekat, di mana roda gerinda ini dipasang pada spindel mesin.

8. Sistem hidrolik  
Sistem hidrolik terdiri dari bak oli, oli, pompa oli, katup pengatur dan silinder hidrolik yang merupakan sistem penggerak meja mesin.

9. Sistem pendingin 
Sistem pendingin terdiri dari bak air pendingin, air pendingin, pompa air, selang dan keran. Sistem pendingin merupakan sistem yang mengatur sirkulasi cairan pendingin pada saat menggerinda.

10. Panel kontrol 
Pada panel kontrol terdapat tombol-tombol kelistrikan yang mengendalikan motor spindel, pompa oli, pompa cairan pendingin dan tombol darurat.

Untuk maeri sebelumnya klik disini
Semoga bermanfaat :)
Continue Reading...

MESIN GERINDA DATAR(SURFACE GRINDING)Part 1

MESIN GERINDA DATAR(SURFACE GRINDING)

Pengertian Mesin Gerinda Datar
          Mesin Surface Grinding adalah mesin gerinda yang mengacu pada pembuatan bentuk datar dan permukaan yang rata pada sebuah benda kerja yang berada di bawah batu gerinda yang berputar. Mesin surface grinding bisa kita jumpai di ATMI pada mesin Brand dan Magerle. Pada umumnya mesin gerinda digunakan untuk penggerindaan permukaan yang meja mesinnya bergerak horizontal bolak-balik. Benda kerja dicekam pada meja magnetik, digerakkan maju mundur di bawah batu gerinda. Meja pada mesin gerinda datar dapat dioperasikan secara manual atau otomatis yang dapat diatur pada bagian tuasnya.
Penggerindaan juga dimaksudkan untuk membuat penampilan yang lebih baik dari benda kerja dengan cara menghilangkan lapisan oksida dan kotoran-kotoran lainnya pada permukaan benda kerja. Penggerindaan datar  dapat juga dilakukan untuk mendapatkan permukaan yang rata dan halus serta ukuran yang presisi yang digunakan untuk tujuan fungsional.
Mesin gerinda datar merupakan salah satu mesin yang sangat penting di industri, dalam hal ini mesin gerinda banyak dipakai untuk membuat komponen dan peralatan-peralatan industri. Di mana komponen dan peralatan ini memerlukan kerataan, kehalusan dan ukuran yang presisi agar komponen atau peralatan tersebut dapat berfungsi dengan baik.
Ketelitian mesin gerinda datar tetgantung dari jenis mesin gerinda yang digunakan, tetapi pada umumnya ketelitian 0,002 mm dapat dicapai oleh kebanyakan mesin gerinda.
          Pada mesin gerinda datar benda kerja yang terbuat dari material ferromagnetic dipegang dengan cekam magnetik , sedangkan benda kerja yang terbuat dari material non ferromagnetic dipegang pada cekam mekanik atau pencekam vakum. Meja dan spindel roda gerinda pada mesin gerinda datar dapat dioperasikan secara manual ataupun secara otomatis.
Jenis-jenis Mesin Gerinda Datar Dilihat dari konstruksinya mesin gerinda datar dapat dibedakan menjadi empat jenis, yaitu :

1. Mesin gerinda datar spindel horisontal dengan gerak meja bolak-balik
2. Mesin gerinda datar spindel horisontal dengan gerak meja berputar
3. Mesin gerinda datar spindel vertikal dengan gerak meja bolak-balik
4. Mesin gerinda datar spindel vertikal dengan gerak meja berputar

1. Mesin Gerinda Datar Spindel Horisontal dengan Gerak Meja bolak-balik

          Mesin gerinda datar adalah salahsatu jenis mesin perkakas yang berfungsi untuk menghaluskan/memfinising permukaan benda kerja pada bidang datar/rata, dengan tingkat hasil kehalusan permukaan dapat mencapai sampai dengan N5. Bidang datar/rata dimaksud meliputi, datar sejajar, datar bertingkat, datar miring, datar alur dan datar profil. Pengikatan benda kerja dilakukan dengan mencekam pada meja magnetik atau menggunakan alat pencekam lainnya, yang bergerak mengikuti gerakkan meja mendatar arah bolak-balik atau berputar.
          Prinsip kerja mesin gerinda datar spindel horizontal dengan gerak meja bolak-balik adalah, akan terjadi proses pemotongan apabila roda gerinda berputar pada posisi horizontal (searah jarum jam) dan bersentuhan/ bersinggunggan dengan benda kerja yang bergerak mendatar bolak-balik .


          Jenis mesin gerinda datar spindel horizontal dengan gerak meja bolakbalik terdapat dua jenis yaitu, mesin gerinda datar posisi spindel horizontal dengan gerak meja bolak-balik (kolom mesin satu buah)  dan mesin gerinda datar posisi spindel horizontal dengan gerak meja bolak-balik (kolom mesin dua buah) ).
          Jenis mesin gerinda datar yang pertama, spindel mesin hanya dapat bergerak satu arah yaitu naik/turun arah vertikal karena hanya memilki satu kolom mesin sebagai pengarahnya. Untuk jenis mesin gerinda datar yang kedua, spindel mesin dapat bergerak dua arah yaitu naik/turun arah vertikal dan bergerak kesamping kanan/kiri arah horisontal, karena memiliki dua kolom mesin sebagai pengarahnya. Mesin gerinda datar jenis ini, digunakan untuk menggerinda benda kerja berbentuk persegi panjang dengan bidang permukaan rata, betingkat atau menyudut.

2. Mesin gerinda datar spindel horisontal dengan gerak meja berputar

          Prinsip kerja mesin gerinda datar spindel horizontal dengan gerak meja berputar adalah, akan terjadi proses pemotongan apabila roda gerinda berputar pada posisi horizontal (searah jarum jam) dan bersentuhan/bersinggunggan dengan benda kerja yang bergerak mendatar mengikuti gerakan meja yang berputar. Mesin gerinda datar spindel horizontal dengan gerak meja berputar digunakan untuk menggerinda benda kerja berbentuk bulat dengan bidang permukaan rata.
Pada mesin gerinda datar spindel horisontal dan meja bergerak berputar bagian keliling roda gerinda juga dihadapakan pada benda kerja. Benda kerja yang dipasang pada meja putar dijalankan di bawah putaran roda gerinda.
          Meja mesin gerinda datar ini bisa juga dimiringkan untuk memberikan penggerindaan geometri khusus, seperti penggerindaan pada bagian-bagian yang miring.
Mesin gerinda datar jenis ini digunakan untuk menggerinda permukaan rata dari benda kerja yang berbentuk tabung atau bulat, misalnya permukaan rata poros, flens, selongsong dan lain-lain.

3. Mesin gerinda datar spindel vertikal dengan gerak meja bolak-balik

 Mesin gerinda datar ini mempunyai spindel atau poros penggerak roda gerinda dengan posisi vertikal dengan meja mesin dapat bergerak lurus bolak-balik.

Pada mesin gerinda datar spindel vertikal dan meja bergerak bolak-balik, bagian bagian sisi atau bagian muka roda gerinda dihadapkan ke permukaan benda kerja. Benda kerja yang dicekam pada meja mesin digerakkan bolak-balik di bawah putaran roda gerinda yang berputar dengan cepat.
Mesin gerinda datar jenis ini dipergunakan untuk menggerinda benda kerja dengan permukaan yang rata, lebar dan permukaan yang menyudut.


4. Mesin Gerinda Datar Spindel Vertikal dengan Gerak Meja berputar
Mesin gerinda datar ini memiliki spindel dengan posisi vertikal dan meja mesin dapat bergerak berputar.
Pada mesin gerinda datar spindel vertikal dan meja bergerak berputar, bagian sisi roda gerinda juga dihadapkan ke permukaan benda kerja. Benda kerja dicekam dan digerakkan pada meja putar di bawah putaran roda gerinda.

untuk kelanjutan materi klik disini
Semoga bermanfaat :)

Continue Reading...

Artikel Terbaru

Blogroll

About